Friday, May 22, 2020

Network Fundamentals: IPv4 header #BelajarJaringanKomputer

Sebelumnya saya sudah membahas mengenai karakteristik dari protokol IP. Nah pada tulisan ini, saya akan membahas OSI Layer 3 header pada protokol IP yang disebut IP Header. Header di setiap IP packet mempunyai field. Apa saja fungsi dari masing-masing field pada IP version 4 header?
Perhatikan gambar berikut:


Kita mulai dari field pertama hingga terakhir.

  • Version (4 bits): field pertama ini berisi informasi mengenai versi IP yang kita gunakan. Karena kita membahas IPv4, maka field ini selalu bernilai 4
  • Header length (4 bits): berisi informasi panjang IP header dalam satuan 4 Bytes atau 32 bit. Panjang minimum dari IP header adalah 20 bytes, sehingga nilai minimum pada field ini adalah 20 Bytes/4 Bytes = 5.  Maximum value pada field ini adalah 15 (sehingga maximum panjang IPv4 header adalah 15 x 4 Bytes = 60 Bytes). Field ini disebut juga internet header length.
  • Type of Service (ToS, 8 bits): digunakan untuk Quality of Service (QoS). Field ini digunakan untuk menandai (marking) IP packet sehingga kita bisa memberikan perlakuan (treatment) khusus sesuai marking pada IP packet tersebut. IP Precedence (3 bits) atau DSCP (6 bits) terdapat pada field ini. Mengenai IP Precedence dan DSCP ini akan dibahas lebih detail di topik QoS.
  • Total Length (16 bits): berisi informasi ukuran IP packet (termasuk header dan data) dalam satuan Bytes. Panjang minimum adalah 20 Bytes (hanya IP header, tanpa data) dan panjang maximum 65.535 Bytes (16 bits).
  • ID/Identification (16 bits): Jika IP packet mengalami fragmentasi, maka setiap 'fragmented packet' menggunakan nomor identifikasi (16 bits) yang sama untuk menandakan bahwa fragment ini termasuk IP packet yang mana.
  • IP Flags (3 bits): digunakan untuk fragmentasi paket.
        - Bit pertama selalu bernilai 0
        - Bit kedua disebut DF (Don't Fragment) bit dan menandakan agar paket ini tidak di-fragment.
        - Bit ketiga disebut MF (More Fragments) bit dan di-set di semua 'fragmented packet' kecuali paket fragment yg terakhir.
  • Fragment Offset (13 bits): menandakan posisi 'fragmented packet' di dalam IP packet original.
  • Time to Live (8 bits): Setiap kali IP packet melewati sebuah router, TTL akan dikurang 1. Ketika TTL mencapai 0, maka router akan men-drop paket dan mengirim paket ICMP exceeded message ke pengirim.  TTL digunakan untuk mencegah paket dari looping yang terus-menerus (jika terjadi routing loop).
  • Protocol (8 bits): berisi informasi protokol yang dibungkus di dalam IP packet, contohnya TCP (value 6) dan UDP (value 17).
  • Header Checksum (16 bits): menyimpan checksum dari header. Receiver/penerima bisa menggunakan checksum ini untuk mengecek apakah ada error pada IP header.
  • Source Address (32 bits): berisi source IP address (pengirim).
  • Destination Address (32 bits): berisi destination IP address (tujuan).
  • IP Option: field ini jarang digunakan dan bersifat optional. Panjangnya bervariasi (tidak fixed) berdasarkan option yang digunakan. Ketika field ini digunakan, maka nilai pada field Header Length akan bertambah (karena panjang header memang akan bertambah). Contoh penggunaan IP option adalah source route, record route.

Berikut ini adalah contoh IP packet yang di-capture menggunakan Wireshark:


Semoga ilmu ini dapat membantu dalam memahami isi dari IPv4 header.
Jika ada pertanyaan, bisa langsung di kolom comment ya.

Selamat belajar :)

-AHa-

No comments:

Post a Comment

Cisco CCNA [video #01] Introduction to Networking

Cisco CCNA adalah sertifikasi level Associate di bidang Computer Networks / Jaringan Komputer dari Cisco Systems. Sertifikasi lain dari C...